Wednesday, September 26, 2012

Sekilas Tentang Perubahan Iklim

Perubahan iklim
Beberapa tahun belakangan ini, dunia mengalami perubahan iklim yang cukup drastis. Global warming menjadi salah satu isu yang sangat diperhatikan oleh seluruh negara. Sudah jenuh rasanya rakyat di berbagai daerah menjadi korban 'bencana alam' yang jika ditelusuri hanyalah sebagai akibat dari pengrusakan alam maupun ketidakpedulian manusia terhadap keseimbangan alam. Terlalu banyak orang yang serakah, meraup keuntungan sebanyak mungkin dari bumi Pertiwi tanpa berpikir dua kali konsekuensi yang harus ditanggung rakyat setempat atau bahkan di daerah-daerah sekitarnya. Sedangkan sebagian orang lainya, mungkin terlalu bodoh atau terlalu lapar untuk bisa berpikir jernih.

Jika dibandingkan dengan Jepang, Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang jauh lebih besar dan variatif. Tapi mismanagement (yang kerap dilakukan secara sengaja), menjadikan negara kita tetap pada level 'negara berkembang' urutan bawah meski sudah 60 tahun lebih merdeka. Kenapa bisa demikian? Jawabannya hanya satu: karena kita tidak pernah punya kepedulian cukup besar akan semua itu. Dengan luas wilayah sekitar sekitar 378 ribu km², Jepang masih bisa mengatur antara 60-70% tanahnyadijadikan kawasan hijau. Pemerintahnya pun berhasil menerapkan standar kehidupan bersih bagi masyarakat. Bahkan Tokyo menjadi salah satu kota terbersih di dunia, meskipun padat penduduknya (dengan luas 2.187 km² berpenduduk 12.790.000 jiwa). Kyoto pun mencatatkan diri dalam sejarah sebagai tempat dimana terbentuk Kyoto protocol, sebuah pengaturan universal untuk mengurangi gas rumah kaca yang bisa mengakibatkan perubahan iklim dunia. Jepang pun termasuk sangat jarang ditimpa 'bencana alam' yang diakibatkan oleh keteledoran manusia. Sedangkan di Indonesia, selain kini mulai sering terjadi gempa bumi dan angin putting beliung, bentuk lain 'bencana alam' yang harusnya bisa dicegah, seperti: banjir longsor, kekeringan, masih jadi 'tamu langganan' di berbagai daerah.


Entah bagaimana cara memperbaiki sistem yang sudah terlanjur rusak ini. Tinggal satu harapan, bahwa seluruh rakyat Indonesia berubah cara pandangnya terhadap alam. Untuk itu Pemerintah kita harus melakukan berbagai program untuk menyadarkan dan mendidik masyarakat, bagaimana cara yang arif bersahabat dengan alam. selebihnya berpulang pada kita semua, apakah mau belajar disiplin menjaga kbersihan dan kelestarian alam. Usaha sekecil apapun akan sangat berarti, misalnya dari menghemat air, tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan kertas tisu dan kertas pembungkus lainnya, serta kantong plastik dan bahan yang sulit didaur ulang lainnya,

Maukah kita memulainya dari sekarang? Selain untuk memperbaiki alam, ini juga akan membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya.

Mungin apabila pohon terakhir telah ditebang, ikan terakhir telah ditangkap, sungai terakhir telah kering, baru kita akan sadar bahwa kita tidak bisa makan uang.

No comments:

Post a Comment